Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan suatu perbanyakan tanaman dengan
menggunakan organ tanaman selain dari hasil persilangan antara gamet
jantan dengan gamet betina. Bagian vegetatif yang dapat digunakan untuk
perbanyakan tanaman antara lain adalah batang,, cabang, ranting, mata
tunas, akar cabang, atau juga anakan tanaman. Prinsip dari perbanyakan
secara vegetatif adalah merangsang pertumbuhan tunas adventif pada organ
non reproduksi agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki
akar, batang, dan daun sekaligus.
Perbanyakan vegetatif pada tanaman dapat dilakukan karena setidaknya
tanaman memiliki dua sifat dasar sel, totipotensi dan dediferensiasi.
Totipotensi adalah di dalam sel-sel tanaman terdapat informasi genetik
yang diperlukan untuk merekonstruksi kembali semua fungsi dan
bagian-bagian tanaman. Dediferensiasi adalah kemampuan sel dewasa untuk
kembali menjadi bersifat meristematik dan membentuk titik tumbuh baru.
Menurut Sulistyaningsih dan Rabaniyah (2006), perbanyakan vegetatif dilakukan paling tidak karena 7 hal:
1. Sangat berguna untuk kultivar tanaman yang menghasilkan biji yang
tidak fertil/subur seperti pada pisang, kurma, dan beberapa jenis
anggur.
2. Hasil perbanyakan vegetatif memiliki kecenderungan anakan yang
sama dengan induknya, bak dari segi kalitas hasil ataupn dari kuantitas
hasil.
3. Untuk mempertahankan bentuk atau sifat tertentu tanaman, misalnya mempertahankan sifat juvenilitas tanaman.
4. Tanaman dalam jumlah banyak diperoleh dengan waktu yang relatif singkat.
5. Memelihara klon tanaman karena perbanyakan vegetatif memiliki materi genetis yang relatif seragam.
6. Akan lebih mudah karena terdapat biji-biji yang sifatnya dorman.
7. Tanaman asal biji masa juvenilnya lama sehingga pada tanaman buah
akan menghasilkan buah dalam jangka waktu yang lama setelah penanaman.
Berdasarkan caranya, perbanyakan vegetatif dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. Pemilikhan cara
perbanyakan ini sangat ditentukan oleh jenis tanaman, jenis bahan, dan
juga tujuan perbanyakan. Perbanyakan vegetatif alami adalah perbanyakan
dengan organ selain biji yang bentuknya sudah sempurna, yaitu anakan,
umbi, koemus, rizom, apomixis, dan lain sebagainya. Perbanyakan
vegetatif buatan adalah perbanyakan vegetatif yang dilakukan karena
bahan tanam belum mempuyai perlengkapan untuk hidupnya lebih lanjut.
Oleh karena itu, perlu diinduksi organ-organnya agar terbentuk tanaman
sempurna. Perbanyakan vegetatif buatan biasa dilakukan dengan cara stek,
cangkok, okulasi, kultur jaringan, sambung pucuk, dan lain sebagainya.
Referensi:
Hartman, H and D.E. Kester. 1986. Plant Propagation: Principles and Practices. Prentice Hall of India, New Delhi.
Joesoef, M. 1989. Penuntun Berkebun Jeruk. Bharata, Jakarta.
Santosa. 2008. Perbanyakan vegetatif tanaman jarak pagar. Buletin Agro 2: 45-50.
Sulistyaningsih. E dan R. Rabaniyah. 2006. Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment